Telp : +62370633077

SAMBUT HANGAT KTU BARU PLUS REFLEKSI PJJ

ktu.jpg

Gambar- Suasana Pelantikan KTU MAN 2 yang Baru Ibu Hj. Purwaningsih, SH. (kiri atas) bersama Kepala MAN 2 Mataram Drs. H. Lalu Syauki MS, M.Pd. (kanan atas) suasana refleksi PJJ (bawah).

Mataram- Hari ini (09/08) MAN 2 Mataram kedatangan KTU baru, ibu Hj. Purwaningsih, SH. Begitu selesai dilantik di Kemenag Kota pagi tadi, Ibu Pur langsung menuju MAN 2 Mataram. Kebetulan sedang ada rapat bulanan dengan para guru dan karyawan MAN 2 Mataram di aula. Dalam perkenalannya, ibu Pur tidak sabar menyambangi almamater putra beliau. Menurut pengakuannya, putranya merupakan alumni MAN 2 Mataram.

Jadi madrasah ini sesungguhnya bukan tempat baru bagi saya, karena putra saya adalah alumni di madrasah ini. Meski asli Nganjuk Jawa Timur dan Suami Denpasar, tetapi saya sudah lama tinggal di Lombok, tuturnya.

Ibu Pur lama di bagian keuangan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Analis Laporan Pertanggungjawaban Bendahara pada Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Mataram. Per-hari ini, sesuai SK Nomor 372/Kw.18.01/2/Kp.07.5/07/2021 praktis ibu Pur menjabat sebagai Kepala Urusan Tata Usaha menggantikan ibu Dra. Suparti- KTU lama yang sudah purna tugas beberapa bulan lalu. Untuk mengisi kekosongan selama ini, sebagai Plt dijabat oleh ibu Fitri Yohana, S.Sos.

Ibu Pur senang kembali bergabung dengan keluarga besar MAN 2 Mataram, dan berharap akan terjalin sinergi, kolaborasi di masa-masa yang akan datang. Ia bercerita jika ketata-usahaan merupakan hal baru baginya. Untuk itu, ia berharap kepada semua warga madrasah untuk saling mendukung setiap gerak dan langkahnya ke depan untuk bersama-sama membangun madrasah ke arah yang lebih baik.

Kepala Madrasah tentu saja antusias dengan hal ini. Karena beberapa bulan yang lalu sempat terjadi kekosongan jabatan KTU. Beruntungnya ada Plt yang selalu siap siaga membantu kebutuhan guru dan siswa di madrasah. Kamad berharap ke depannya warga madrasah semakin kompak, memiliki visi dan misi yang sama untuk memajukan madrasah yang mandiri, berprestasi dan bermartabat.

Meskipun baru pertama kali bertatap muka langsung dengan KTU baru, suasana hangat langsung terasa. Mudah-mudahan kehangatan itu senantiasa tercipta sebagai anggota baru. Dalam kegiatan itu juga dilakukan refleksi terhadap pembelajaran jarak jauh.

Beberapa hari lalu dilakukan pembelajaran zoom meeting terhadap semua kelas dari pkl. 07.30 sampai 15.00. Pembelajaran melalui aplikasi ini dilakukan juga untuk menjajagi efektivitas penggunaan aplikasi bagi guru dan siswa. Bentuk penjajagan atau refleksi itu dengan menyebarkan questioner kepada 33 orang guru melalui aplikasi google room.

Perlu dketahui bahwa ada tiga model Pembelajaran Jarak Jauh yang diberlakukan di MAN 2 Mataram saat ini, yakni: e-learning sebagai model pertama, zoom meeting sebagai model kedua dan model ketiga sebagai model alternatif seperti (WA, google room, ms team dan aplikasi lainnya).

Terkait angket yang disebarkan, ada empat pertanyaan yang diberikan yakni: (1) Berapa kali seharusnya dalam satu semester model e-learning perlu diaplikasikan kepada siswa? (2) Penggunaan aplikasi apa yang digunakan untuk PJJ model kedua/interaktif yang familiar dan dapat direkomendasikan untuk digunakan pada kegiatan PJJ ke depan? (3) Apakah PJJ Model 2 ini perlu dikembangkan sebagai langkah strategis dalam pembelajaran daring di MAN 2 Mataram? (4) Jika PJJ Model 2 diangap perlu, maka menurut Bapak/Ibu Guru manakah pilihan yang tepat sebagai model kelas belajarnya, apakah model Basis Mata Pelajaran (team teaching) atau model Basis Kelas (model kelas nyata)?

Prosentase jawaban yang diperoleh dari empat pertanyaan di atas, yakni: terhadap pertanyaan pertama diperoleh data, paling tinggi yakni 4 kali sejumlah 21,2%, jawaban 6 dan 7 kali prosentasenya sama yakni 18,2%, jawaban 2 dan 5 kali sejumlah 15,25%, sedangkan jawaban 1 kali 13% sedangkan poin tidak perlu dijawab nol (0%). Jika dirata-ratakan, maka pelaksanaan PJJ dengan teleconference atau zoom meeting lebih memungkinkan.

Jawaban untuk pertanyaan nomor dua lebih dominan pada zoom meeting dan e-learning. Sedangkan penggunaan aplikasi lain untuk pembelajaran jarak jauh hanya dijawab sekitar 5% dari jumlah responden.

Hal ini dapat disimpulkan dari jawaban pertama dan kedua bahwa yang utama bukan karena aplikasi zoom meeting-nya, seperti yang diungkapkan oleh Waka bidang Akademik Lalu Ahmad Fahruddin, M.Pd., namun lebih kepada proses interaktifnya. Jadi guru bisa bertatap muka dengan siswa meski hanya lewat virtual.

Untuk jawaban pertanyaan nomor tiga yakni sejumlah 19 orang atau 57,60% menjawab sangat perlu, tujuh orang menjawab perlu dan cukup perlu (21,20%). Jawaban tidak perlu dan sangat tidak perlu (0%). Dari data tersebut terlihat bahwa sesungguhnya penggunaan e-learning dan zoom meeting sangat diperlukan pada kondisi pandemi ini.

Pertanyaan terakhir tentang model pembelajaran yang akan digunakan yakni: 56,30% menjawab memakai model Basis Mata Pelajaran (team teaching) dan 43,70% menjawab menggunakan model Basis Kelas (model kelas nyata). Ini menunjukkan bahwa kedua model memungkinkan untuk digunakan dalam PJJ nanti. Meski model berbasis mata pelajaran menunjukkan angka yang lebih besar.

Sebagai pembeda antara model Basis Mata Pelajaran dan Basis Kelas yakni: Model Basis Mata Pelajaran melibatkan semua guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk bisa mengajar secara paralel sekali seminggu pada kelas yang menjadi jadwalnya. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan pada saat guru yang sebenarnya mengajar di kelas bersangkutan berhalangan, bisa digantikan oleh guru lain. Karena model ini adalah team teaching (mengajar dengan tim).

Model Basis Kelas (model kelas nyata) yakni menggunakan masing-masing kelas. Cara ini lebih banyak menghabiskan waktu dan tingkat keseringan (durasi dan frekwensi) mengajar. Namun, syah-syah saja jika model ini sewaktu-waktu digunakan, apalagi jika guru merasa model ini yang tepat dilakukan untuk mengajar.

Kesimpulan dari semua jawaban pertanyaan itu adalah bahwa e-learning dan zoom meeting akan tetap digunakan untuk pembelajaran jarak jauh di MAN 2 Mataram. Tentu saja dengan melihat porsi, durasi maupun frekwensi. Mudah-mudahan aplikasi ini bisa memaksimalkan peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Meski disadari bahwa bertatap muka langsung antara guru dan murid tak tergantikan. Tetap semangat, sehat dan hebat. [Siti Rahmi-Humas M2M].

INFO TENTANG MAN 2 MATARAM JUGA BISA DILIHAT DI:

IG:Humas MAN 2 Mataram

FB:Humas MAN 2 Mataram

YT:Humas MAN 2 Mataram

Website: www.manduamataram.sch.id

Email: humasman2mataram@gmail.com

share:

Tinggalkan Komentar Anda