MAN 2 Mataram hadir di PPSLU Mandalika, Provinsi NTB, dalam rangka HGN dan Hari Ibu, membawa semangat berbagi dan kepedulian dengan penuh kehangatan.
Mataram, Hari ini keluarga besar MAN 2 Mataram mengadakan kunjungan ke Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Mandalika, yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi NTB.
Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan para penghuni PPSLU Mandalika, yang dulunya dikenal dengan sebutan Panti Jompo. Melalui kegiatan ini, keluarga besar MAN 2 Mataram ingin berbagi kebahagiaan dan kepedulian kepada para lansia yang tinggal di sana.
Kunjungan keluarga besar MAN 2 Mataram ke PPSLU Mandalika merupakan salah satu rangkaian dari Hari Guru Nasional atau HGN yang jatuh setiap tanggal 25 November.
Kunjungan ini juga dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Madrasah, Drs. H. Lalu Syauki MS, M.Pd. Menurut beliau, peringatan HGN dan Hari Ibu tahun ini harus membawa nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Perlu diketahui, kunjungan keluarga besar MAN 2 Mataram ke PPSLU Mandalika ini merupakan yang pertama kalinya.
Kepala Madrasah, Drs. H. Lalu Syauki MS, M.Pd., menyampaikan harapan agar kunjungan ini menjadi awal terjalinnya silaturahmi yang baik dengan PPSLU Mandalika. Bahkan, beliau menegaskan bahwa ke depan, kerja sama formal melalui MoU bisa saja diwujudkan.
Rombongan disambut hangat oleh Pak Zaenal, salah satu pekerja sosial di PPSLU Mandalika, yang mewakili Kepala PPSLU yang berhalangan hadir karena jadwal dinas luar yang tidak dapat diwakilkan.
Menurut Pak Zaenal, PPSLU Mandalika saat ini dihuni oleh 80 lansia, terdiri dari 33 laki-laki dan 47 perempuan.
Beliau juga menjelaskan bahwa para lansia di PPSLU ini diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu: mandiri, setengah mandiri, dan tidak mandiri, sesuai dengan tingkat kemandirian mereka dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Lansia dengan kategori mandiri adalah mereka yang masih mampu menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan. Sementara itu, lansia kategori setengah mandiri kadang bisa melakukan kegiatan sendiri, tetapi kadang memerlukan bantuan petugas.
Adapun kategori terakhir, yaitu tidak mandiri, mencakup lansia yang sepenuhnya bedrest, tidak dapat melakukan aktivitas sama sekali. Lansia dalam kategori ini biasanya berusia 70 tahun ke atas, beberapa di antaranya mengalami kepikunan, dan mayoritas memerlukan pemantauan rutin oleh dokter karena kondisi kesehatan mereka.
Menurut Pak Zaenal, sebagian besar penghuni PPSLU Mandalika berasal dari Lombok, meskipun ada beberapa yang berasal dari luar daerah seperti Bali, Sumatra Utara, Bogor, Jawa, dan lainnya.
Untuk menjadi penghuni PPSLU Mandalika, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu berusia 60 tahun ke atas, tidak memiliki keluarga atau terlantar, atau memiliki keluarga tetapi tidak bisa dirawat. Selain itu, calon penghuni tidak boleh menderita penyakit menular yang dapat membahayakan penghuni lainnya.
Acara kunjungan ini tidak hanya diisi dengan sambutan, tetapi juga tausiah oleh Ustadz Muhrim, M.Pd.I., selaku Waka Bidang Keagamaan. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan dzikir dan doa bersama, serta pembacaan tilawah oleh Try Aydin Nawwar, salah satu qori’ siswa MAN 2 Mataram.
Sebagai penutup, Kepala MAN 2 Mataram menyerahkan bingkisan secara simbolis kepada para penghuni PPSLU Mandalika dan petugas sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan.
Kunjungan MAN 2 Mataram ke PPSLU Mandalika bukan diukur dari seberapa besar yang dimiliki, tetapi seberapa besar kerelaan untuk berbagi.
Semoga para penghuni dan petugas sosial di PPSLU Mandalika Dinas Sosial Provinsi NTB senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, semangat, umur panjang, serta kebahagiaan dan keceriaan. ***
By : Siti Rahmi
Tinggalkan Komentar Anda