MENUJU GRAND FINAL DUTA HARMONI DI YOGYAKARTA
-
Editor: Admin Person
MENUJU GRAND FINAL DUTA HARMONI DI YOGYAKARTA
Gambar. Kegiatan Pelatihan Motivator Muda Duta Harmoni Santri MANPK-MAN 2 Mataram Khairul Hamim didampingi Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bapak Drs. H. jalaluddin, M.Ed. di Hotel Royal Malioboro Jalan Pasar Kembang No.29, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta.
Mataram- Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Pelatihan/Mentoring Motivator Muda Moderasi Beragama untuk 50 Peserta Inisiator Muda Moderasi Beragama jenjang Madrasah Aliyah (MA).
Keseluruhan peserta sejumlah 50 peserta setanah air yang akan mengikuti kegiatan ini adalah calon insisiator moderasi beragama muda yang terpilih dari hasil seleksi 751 peserta. Termasuk yang menjadi salah satu finalisnya adalah Khairul Hamim, santri MANPK-MAN 2 Mataram.
Khairul Hamim didampingi Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bapak Drs. H. Jalaludin, M.Ed. Pada Selasa (6/10) bertandang ke Yogyakarta. Kegiatan ini dalam rangka follow-up (tindak lanjut) dari serangkaian aksi yang dilakukan oleh para finalis.
Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 6-9 Oktober 2021 di Hotel Royal Malioboro Jalan Pasar Kembang No.29, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta.
Proses pemilihan Duta Harmoni 2021 lumayan memakan waktu, yakni dimulai sejak bulan Mei 2021 lalu, kurang lebih lima bulan dan akan berakhir medio November 2021. MAN 2 Mataram awalnya mengirim dua perwakilan yakni Selvi Mandasari dan Khairul Hamim. Namun, hanya Khairul Hamim-lah yang melaju ke Grand Final, dan ia merupakan satu-satunya perwakilan madrasah di NTB.
Seleksi diawali dengan menggunggah video mengenai gagasan yang akan dilakukan ketika menjadi Duta Harmoni. Selain itu setiap peserta diminta untuk menulis esai, sebagai gambaran secara tertulis program-program yang akan dilaksanakan ke depannya.
Kegiatan untuk Motivator Muda ini dibuka oleh Direktur KSKK Madrasah Dirjen Pendidikan Islam,Prof. Dr. Isom. Dalam kegiatan itu, Pak Dirjen memberikan sambutan dan pengarahan pada Penyelenggaran Pelatihan Motivator Muda. Kemudian acara dilanjutkan dengan Overview Rencana Aksi, Implementasi dan Target Output Rencana Aksi Duta Harmoni oleh Fasilitator.
Hari kedua materi yang disampaikan tentang Leadership and Public Speaking (skill communication) disampaikan oleh Waketum Siberkreasi, Bapak Romzi Ahmad. Adapun materi tentang Strategi dan Rencana Aksi (Teori) Strategi dan Rencana Aksi (Praktik Diskusi Kelompok) oleh Bapak Sunaji Zamroni Asisten Staf Khusus Presiden, selanjutnya panitia melakukan review terhadap materi dan diskusi.
Hari ketiga diisi dengan Penguatan Karakter dan Kebersamaan melalui Character Building (Indoor/outdoor) Moderasi Beragama & Wawasan Kebangsaan oleh Fasilitator Isfah Abidal Aziz Stafsus Menteri Agama. Materi selanjutnya yakni tentang Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan, Konteks (sosial, keagamaan, ekonomi, politik, budaya dan lain-lain).
Selanjutnya materi tentang Korpus (kasus/fokus persoalan); keunikan; kebaruan, apa saja upaya atau tindakan nyata yang sudah dilakukan, pihak yang terlibat/dilibatkan, respon pihak yang terlibat, dampak nyata dari rencana/implementasi aksi, refleksi /diskusi dan rekomendasi. Hari terakhir materi tentang Laporan Hasil dan Overview Kebijakan dan sayonara.
Untuk menuntaskan misi ini, santri madrasah tidak cukup hanya dengan Pelatihan Motivator Muda, melainkan ada tindak lanjut yang dilakukan oleh mereka setelah dilakukan kegiatan pelatihan itu. Salah satunya yakni melakukan rangkaian sosialisasi.
Sosialisasi harus masif dilakukan, apalagi Moderasi Beragama selalu menjadi topik hangat di setiap kegiatan Kementerian Agama RI. Ini wajib dilakukan, mengingat Indonesia memiliki wilayah dan penduduk yang heterogen. Heterogenitas ini bukan hanya dari latar belakang ribuan pulau, namun juga bisa ditilik dari adat istiadat, bahasa, agama, suku dan ras. Pentingnya pemahaman ini tujuannya tujuannya tidak lain adalah menjaga kebhinekaan di Nusantara.
Kebhinekaan (kemajemukan) ini di satu sisi sangat menguntungkan bangsa Indonesia, namun di sisi lain bisa menjadi potensi social conflict antar umat beragama. Konflik juga bisa dipicu dengan adanya sikap exclusivisme dari penganut agama tertentu, suku, ras dan antar golongan (SARA). Di sinilah sesungguhnya peran Kementerian Agama.
Peran itu terutama menanamkan sikap toleransi bagi pemeluk agama yang berbeda di tanah air. Sikap Toleransi ini merupakan elemen dasar yang dibutuhkan untuk menumbuhkan sikap saling memahami dan saling menghargai perbedaan yang ada. Perbedaan yang heterogen itu tidak mengurangi kedamaian hidup berdampingan dalam harmoni. Untuk mewujudkannya, sinergi antara Kementerian Agama dan lembaga lainnya termasuk dengan satuan kerja dan tokoh masyarakat harus senantiasa terjalin.
Tujuan lain Moderasi Beragama karena tantangan yang datang dari kelompok radikal ekstrem yang tak kunjung usai. Radikalisme itu sendiri merupakan cikal bakal munculnya terorisme. Radikalisme merupakan sikap yang selalu mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkir-balikkan nilai-nilai yang ada secara drastis melalui kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem.
Beberapa penciri yang bisa diamati dari sikap dan faham radikal ini semisal intoleran alias tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain. Fanatik yang bermakna selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah. Bersikap eksklusif yakni membedakan diri dari umat serta merasa diri paling baik dan revolusioner di mana ia cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan.
Kompetisi Duta Harmoni yang diikuti Khairul Hamim mengambil judul Moderasi Beragama dan Pendidikan Antikorupsi melalui Kearifan Budaya Indonesia. Dalam esainya, ia menjabarkan bagaimana moderasi beragama diajarkan melalui pendekatan kearifan budaya. Sementara Selvi Mandasari melalui esainya menjabarkan pentingnya pemahaman moderasi beragama sebagai salah satu cara untuk pendidikan antikorupsi sejak dini.
Setelah dipastikan melaju ke Grand Final, Hamim bersama para pembimbing mengusung tema MODERASI MAKASI, yakni penyebaran Informasi, Edukasi, dan Persuasi Moderasi Beragama. Implementasi program MAKASI yang dicanangkan Khairul Hamim ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyebarluasan melalui budaya lokal dan budaya modern.
Penyebarluasan nilai moderasi menggunakan budaya modern yaitu penyebaran informasi melalui berbagai platform media sosial, seperti Instagram, Whatapps, Twitter dan Youtube. Ragam sosial media tersebut dapat menjadi peluang untuk menyebarluaskan nilai-nilai moderasi beragama di masyarakat. Dengan catatan sosialisasi melalui media sosial itu haruslah mengandung konten yang menarik dan mudah diterima oleh semua kalangan. Baik berupa video pendek, narasi-narasi yang menggugah semangat toleransi, dan jargon-jargon tertentu. Bila perlu dengan menggunakan tagar atau hastag untuk memudahkan pencarian.
Adapun penyebarluasan nilai-nilai moderasi beragama melalui budaya lokal memiliki tujuan untuk menyebarluaskan nilai-nilai moderasi beragama yang terdapat pada kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Lombok. Salah satunya melalui seminar kearifan lokal. Keterlibatan siswa dalam seminar tentu saja dianggap penting karena sebagai generasi milenial, mereka cukup rentan terhadap pemahaman yang ekstrem dalam beragama.
Dampak dari kegiatan seminar implementasi program MAKASI dengan tema “Moderasi Beragama dalam Bingkai Pancasila” ini memberikan dampak positif. Hal ini terlihat dari kesan para peserta seminar, yaitu siswa MAN 2 Mataram yang mendapatkan pemahaman tentang nilai-nilai moderasi beragama.
Semoga apa yang dilakukan oleh Motivator Muda Indonesia mampu memberikan pemahaman mendalam bagi generasi muda tentang moderasi beragama. Paling tidak mereka memahami sikap toleransi antar umat beragama. Menghormati keberagaman demi persatuan negara tercinta Indonesia. Semangat!!
[Siti Rahmi & Rahayu DR- Humas M2M].
INFO TENTANG MAN 2 MATARAM JUGA BISA DILIHAT DI:
IG:Humas MAN 2 Mataram
FB:Humas MAN 2 Mataram
YT:Humas MAN 2 Mataram
Website: www.man2mataram.net
Email: humasman2mataram@gmail.com
Tinggalkan Komentar Anda