Telp : +62370633077

DUTA HARMONI NTB TAKE ACTION

IMG-20210910-WA0137.jpg

Gambar. Kegiatan Finalis Duta Harmoni NTB dalam seminar Moderasi Beragama dalam Bingkai Pancasila di Gedung Aula Pembelajaran Terpadu MAN 2 Mataram Jum'at (10/09). Tampak dalam gambar Kepala Madrasah, Dr. Khairul Hamim, MA, dan Dr. Siti Rahmi, M. Pd (atas) Duo Khairul Hamim (tengah) dan Pembina Duta Harmoni NTB (bawah).

Mataram- Akhir-akhir ini dua kata ‘Moderasi Beragama’ selalu menjadi topik hangat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Topik ini sedang gencar-gencarnya disosialisasikan. Mulai dari tingkat pelajar sampai dengan masyarakat luas.

Salah satu alasan digalakkan moderasi beragama yakni untuk mencegah kecenderungan adanya pemahaman keagamaan yang bisa mengoyak dan merusak ikatan kebangsaan. Kegiatan pelajar yang gayut dengan Moderasi beragama ini yaitu pemilihan Duta Harmoni.

Rangkaian kegiatan Duta Harmoni dalam Moderasi Beragama take action hari ini, yakni diselenggarakannya seminar dengan mengusung tema: Moderasi Beragama dalam Bingkai Pancasila. Yang menjadi nara sumbernya adalah duo Khairul Hamim. Khairul Hamim yang pertama merupakan Finalis Duta Harmoni yang mewakili NTB di Grand Final. Ia merupakan santri MANPK-MAN 2 Mataram. Khairul Hamim yang kedua merupakan nara sumber utama. Beliau adalah Dosen Fakultas Syari’ah UIN Mataram. Nama lengkapnya yaitu Dr. Khairul Hamim, MA. Duo Hamim berkolaborasi dalam menyukseskan kegiatan seminar.

Seminar dibuka oleh Bapak Kepala Madrasah, Bapak Drs. H. Lalu Syauki, MS, M.Pd. Dalam sambutannya, Kepala Madrasah sangat mengapresiasi Tim Duta Harmoni yang sudah menginisiasi kegiatan ini. Beliau juga menuturkan jika alumni MANPK hebat-hebat. Banyak yang sudah berhasil dan sukses, baik dari sisi akademik maupun non-akademik.

Saat ini, santri MANPK bisa menjadi apa saja dan bisa menjadi siapa saja. Belajar di MANPK dunia-akherat bisa diperoleh. MANPK yang sekarang ternyata jangkauannya sangat luas. Mau kuliah di mana pun, jurusan apapun bisa.

Ini terbukti dengan tersebarnya alumni di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Dalam dan Luar Negeri. Universitas al-Azhar Kairo-Mesir misalnya, terdapat 22 orang Alumni MANPK MAN 2 Mataram yang sedang melanjutkan studi plus satu orang Alumni yang reguler.

Sejumlah tiga orang Alumni MANPK saat ini menempuh studi di Sakarya University-Turki, tiga orang di Darul Mustafa-Yaman. Alumni juga tersebar di Maroko, Sudan, Mekkah, Madinah dan lain-lain.

Alumni MANPK memang disiapkan untuk menjadi ulama’ dan umara’. Karenanya Kepala Madrasah berjanji akan benar-benar melakukan inovasi dan menyusun program spektakuler untuk mempersiapkan studi lanjut para santri.

Di setiap kesempatan, Kamad selalu memotivasi santri untuk bermimpi dan memiliki cita-cita setinggi bintang. Tidak boleh setengah-setengah. Karena jika sudah memiliki mimpi atau cita-cita, paling tidak ada ikhtiar maksimal untuk mencapainya, tuturnya.

Kamad mengurai apa yang dilakukan hari ini oleh Ananda Hamim merupakan sebuah prestasi yang bisa menjadi inspirasi rekan-rekannya. Sebagai Duta yang mewakili NTB, Hamim seyogyanya bisa menjadi role model bagi teman-temannya di MAN 2 Mataram khususnya dan generasi muda pada umumnya. Kamad berharap, mudah-mudahan Hamim berhasil dan mengharumkan nama daerah serta mempersembahkan yang terbaik untuk orang tua dan madrasah tercinta.

Kaitannya dengan Duta Harmoni, Kamad bertutur jika MANPK MAN 2 Mataram merupakan satu-satunya yang mewakili MANPK se-Indonesia ke Grand Final Duta Harmoni. Ini menunjukkan bahwa MANPK MAN 2 Mataram memiliki santri yang berbakat. Minggu lalu, beberapa santri juga meraih juara pada lomba tingkat Nasional.

Berturut-turut santri MANPK tiga kali menjadi Juara 1 lomba Pidato Bahasa Arab, esai dan lomba cipta puisi, dan lomba lainnya. Dengan capaian-capaian ini, sepatutnya disyukuri. Sebagai wujud kesyukuran itu hendaknya melakukan segala sesuatu dengan maksimal. Fokus belajar serta meraih apa yang diinginkan untuk masa depannya nanti.

Dr. Khairul Hamim, MA, selaku nara sumber utama menjelaskan kaitan Moderasi Beragama dalam bingkai Pancasila secara runut dan sistematis. Mengapa harus bermoderasi beragama? Menurutnya, moderasi beragama diperlukan karena manusia sebagai makhluk Tuhan di bumi yang diciptakan heterogen dan plural.

Oleh karena itu, hubungan antar manusia itu diperlukan, agar manusia bisa hidup berdampingan dalam harmoni. Apalagi Indonesia bukan negara Agama dan bukan negara sekuler.

Ia juga menjelaskan bahwa moderasi agama itu penting, agar cara pandang, sikap keagamaan kita bersifat moderat, tidak melebih-lebihkan, tidak melampui batas dan tidak ekstrem. Ini jelas tertuang semuanya dalam Pancasila sebagai dasar negara.

Baginya Pancasila adalah Islam. Ini bermakna, apa yang tertuang dalam Pancasila pada kelima silanya sangat sesuai dengan apa yang diajarkan dalam Islam. Islam adalah agama tengah-tengah. Ini bermakna bahwa Islam sangat menghargai perbedaan. Islam tidak memihak kiri atau memihak kanan. Ia selalu berada di tengah-tengah. Islam pun sangat menjunjung tinggi toleransi beragama (Periksa Surat al-Baqarah ayat 143).

Lebih jauh, Dr. Hamim mengurai bahwa Pancasila sebagai landasan etik Moderasi Beragama tertuang dalam kelima silanya. Sila Pertama, tentang konsep ke-Tuhan-an yang Maha Esa, merupakan inti dari setiap kehidupan manusia, yakni mentauhidkan Tuhan. Penggunaan sila pertama ini pun mampu merangkul semua agama yang ada di Indonesia. Sikap toleransi beragama patut dilestarikan demi keutuhan bangsa tercinta.

Pada sila kedua, mengajarkan manusia untuk saling berbuat adil dan sopan santun. Jika sila pertama berkaitan dengan relasi manusia dengan tuhannya (hablum minallah), maka sila kedua ini berkaitan dengan relasi antar sesama manusia (hablum minan naas). Hubungan dengan manusia merupakan sebuah keniscayaan yang harus dipupuk dengan baik.

Sila ketiga, mengisyaratkan pentingnya persatuan dalam bingkai perbedaan suku, budaya dan agama di Indonesia. Dalam Islam, konsep persatuan dinamakan dengan ukhuwah islamiyyah (persaudaraan sesama orang Islam) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan heterogen, tentu kita harus menghargai perbedaan itu untuk persatuan Indonesia.

Sila keempat menunjukkan bahwa musyawarah adalah solusi utama untuk menyelesaikan masalah dalam lingkup negara maupun individu. Dengan bermusyawarah, beragam persoalan akan mudah diatasi bersama. (wa amruhum syura bainahum).

Musyawarah merupakan salah satu penciri masyarakat Indonesia yang sudah ada dan dilakukan oleh nenek moyang kita. Karenanya, musyawarah untuk mencapai mufakat harus tetap tertanam dalam sanubari masyarakat Indonesia.

Sila kelima, melalui sila ini, Pancasila menjunjung tinggi nilai keadilan dalam memperlakukan setiap masyarakat. Siapapun harus diberi keadilan, walau berbeda agama, ras, suku bangsa. Demikian juga memeluk agama tertentu merupakan hak setiap orang.

Intinya, moderasi beragama adalah cara pandang atau sikap beragama yang mengamalkan esensi ajaran-ajaran agama yang hakikatnya mengandung nilai-nilai kemanusiaan, menebar kebaikan, menebar kasih sayang terhadap sesama. Perbedaan adalah sunatullah, hal yang tidak bisa dihindari. Sesuatu yang pasti terjadi, tutupnya.

Sementara Ananda Khairul Hamim sendiri menyampaikan tentang Rencana Aksi Duta Harmoni 2021. Inisiator Muda Moderasi Beragama. Rencana aksi Duta Harmoni yang akan dilakukan oleh Hamim mengenai Moderasi Beragama dan Pendidikan Anti Korupsi melalui Kearifan Budaya Indonesia. Kearifan lokal yang dimaksud di sini yakni: Perang Topat, Begibung, Wayang Kulit, Dzikir, gotong-royong atau kerja bakti.

Proses pemilihan Duta Harmoni ini lumayan menghabiskan waktu yang lama. Mulai dari pengiriman video, penulisan esai, sampai dengan kampanye kandidat. Awalnya seleksi dilakukan dengan mengambil 100 besar video terbaik plus esai mengenai rencana aksi nyata kandidat. Kemudian panitia seleksi kembali melakukan perampingan dengan mengambil 50 besar kandidat.

Ke-50 kandidat ini merupakan wakil dari seluruh provinsi di Indonesia yang akan dibimbing dan diberikan materi sebanyak tujuh kali secara daring dan luring.

Teknis daring dan luring ini juga akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, tentunya berkaitan dengan aksi nyata seorang duta di tengah masyarakat. Aksi nyata kandidat atau finalis ini salah satunya dengan diselenggarakan seminar hari ini (10/09).

Selanjutnya, Finalis akan melakukan sosialisasi tentang moderasi beragama kepada masyarakat luas melalui flatform media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan lainnya.

Kegiatan seminar berlangsung lancar dan seru. Ini terlihat dari bersemangatnya peserta sampai akhir kegiatan. Peserta seminar terdiri atas anggota Karya Ilmiah Remaja, santri MANPK dan anggota Manda TV. Kegiatan dipandu moderator ulung sang Public Speaker Manda yang Mendunia: Baiq Niki Ayuningtia.

Bagi pembaca yang ingin mendukung Kesuksesan Duta Harmoni NTB, silakan menambahkan akun Instagram Hamim pada @makasi.moderasintb. Semoga Sukses Hamim dan Juara untuk madrasah mandiri berprestasi, Semangat!! [Siti Rahmi-Humas M2M].

INFO TENTANG MAN 2 MATARAM JUGA BISA DILIHAT DI:

IG:Humas MAN 2 Mataram

FB:Humas MAN 2 Mataram

YT:Humas MAN 2 Mataram

Website: www.manduamataram.sch.id

Email: humasman2mataram@gmail.com

Email: humasman2mataram@gmail.com

share:

Tinggalkan Komentar Anda