DUTA HARMONI NTB RAIH BEASISWA KE MAROKO

Keterangan Gambar: Khairul Hamim alumni MANPK MAN 2 Mataram peraih beasiswa Kuliah ke Maroko

Mataram- Ramah, murah senyum, penuh semangat, ceria dan tentu cerdas merupakan paket komplit yang dimiliki oleh sosok ini. Ia merupakan remaja multitalenta yang terlahir 19 tahun lalu, tepatnya pada 20 November 2003. 

Sosok November Boy ini namanya Khairul Hamim atau cukup dengan Hamim saja. Teman-teman asramanya atau sesama anggota KIR maupun ORSIMA kadang hanya memanggilnya dengan sebutan 'mim' saja.  Hamim baru saja menyelesaikan studinya di MANPK MAN 2 Mataram.

Remaja ini sekian kali mendulang prestasi di even-even bergengsi tanah air. Kilas balik prestasi Hamim yakni: Juara 1 Lomba Esai tingkat Nasional di Malang yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Thursina, Juara 1 Lomba Esai Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Terpadu Al-Kahfi Bogor Provinsi Jawa Barat.

Prestasi lainnya yakni, Juara 3 Lomba Puisi Tingkat Nasional Generasi Emas (Germas) Kepulauan Riau, Juara 2 tingkat Provinsi pada Lomba Cerdas-Cermat Islam (CCI) dan Debat yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Mataram tingkat Provinsi, Juara 2 CCI yang diselenggarakan oleh MAN 1 Mataram juga tingkat Provinsi dan berbagai ajang bergengsi lainnya yang diselenggarakan oleh sejumlah Kementerian, LIPI, dan ragam Perguruan Tinggi bonafid di Indonesia.

Hamim merupakan salah satu Duta Harmoni perwakilan NTB yang terpilih dari 700 madrasah tanah air melaju ke Grand Final oleh Kemenag RI beberapa waktu lalu. Sang peraih beasiswa Eduvex atau beasiswa BJ Habibi ini pun masih memiliki berbagai aktivitas dan raihan prestasi.

Sebagai aktivis yang jago bahasa Arab, Inggris dan Kitab Kuning ini tentu tidak diragukan lagi kemampuannya. Hamim aktif di berbagai kegiatan di madrasah. Ia tercatat sebagai salah satu anggota Karya Ilmiah Remaja (KIR), Remush (Remaja Mushala) dan Mudabbir atau Ketua Divisi Ta’lim wal Ibadah di asrama MANPK. Sebuah divisi yang mengurus peribadahan dan membantu berjalannya tutorial atau ta’lim bagi santri. Hamim juga merupakan Pengurus Daerah Persatuan Pelajar Indonesia (PII).

Di antara deretan prestasi Hamim di atas, yang terbaru dan spektakuler yakni ia tercatat sebagai salah satu penerima beasiswa dari Kementerian Agama RI kuliah ke Maroko. Tentu mengegahui hal tersebut, tak berbilang rasa syukur yang dirasakan oleh Hamim, keluarganya lebih-lebih guru-gurunya.

Ia bercerita jika Kementerian Agama tahun ini baru membuka pendaftaran seleksi untuk beasiswa luar negeri menuju Maroko. Ia pun mengurai jika peserta seleksi tahun ini meningkat drastis dari tahun sebelumnya. Tahun ini merupakan pendaftar terbanyak yakni sejumlah 2105 orang.

Adapun proses seleksi dibagi menjadi 3 tahapan. Tahap 1 yakni seleksi berkas, sejumlah 1446 calon mahasiswa lolos seleksi berkas dan berhak mengikuti seleksi tahap 2, yaitu Test CBT (Computer Based Test) secara online.

Soal- soal CBT terdiri dari mufradat, tarakib, dan qira'ah sebanyak 50 soal.  Sejumlah 264 orang calon Masiko (Mahasiswa Maroko) lolos ke tahap berikutnya, yakni seleksi wawancara. Tes wawancara akan mencari 30 lulusan terbaik yang berhak menerima beasiswa ini. 

Hamim merupakan satu-satunya perwakilan NTB yang berhak menerima beasiswa ini  yang mengikuti tes melalui UIN Mataram, meski ada salah satu lulusan dari MAN 3 Mataram juga lulus, namun ia mengikuti tes di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Walaupun universitas yang dituju nanti belum ditentukan oleh pihak Kemenag RI, namun ketika ditanya tentang perguruan tinggi yang akan dipilih nanti,  Hamim menjawab "kalau bisa saya akan memilih Universitas AlQarawiyyin dan akan mengambil Jurusan Dirasah Islamiyah fokus Studi Fiqh wa Ushul."

Alasannya karena perguruan tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi tertua di Maroko dan unik. Uniknya, karena perguruan tinggi tersebut dibangun oleh seorang wanita hebat; Fatima al-Fihria. Alasan lainnya, Hamim sangat mengidolakan sosok ibunya yang juga seorang wanita.

Selamat ananda Khairul Hamim, selamat menuntut ilmu ke negeri Al-Magrabhi. Negeri Terbenamnya Matahari. Negeri sang lejen Sains Al-Marakushi.

Penulis: Siti Rahmi (Humas M2M)