Telp : +62370633077

DULU MENAG SEKARANG WAMENAG BERKUNJUNG KE MAN 2 MATARAM

DULU MENAG SEKARANG WAMENAG BERKUNJUNG KE MAN 2 MATARAM

IMG-20211012-WA0061.jpg Gambar. Kunjungan Wakil Menteri Agama RI Bapak Dr. H. Zaidut Tauhid Sa'adi, M.Si ke MAN 2 Mataram dalam rangka meninjau pelaksanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dan silaturrahim sekaligus pembinaan kepada keluarga besar ASN dan Guru Madrasah di lingkup Kemenag NTB (11/10)

Mataram- Branding Madrasah Unggulan yang diraih MAN 2 Mataram selalu menjadi pusat perhatian, terutama pemerintah. Salah satu konsekuensi yang harus diterima yakni para Pemangku Kebijakan akan selalu memantau dan berkunjung ke madrasah. Pada tanggal 11 Maret 2021 yang lalu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meresmikan Gedung Pembelajaran Terpadu yang berbasis dana SBSN Tahun 2020 di MAN 2 Mataram.

Hari ini (11/10) tepat tujuh bulan lalu giliran Wakil Menteri Agama Bapak Dr. H. Zaidut Tauhid Sa’adi, M.Si. berkunjung ke MAN 2 Mataram. Kali ini dengan agenda memantau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kebetulan Kota Mataram sudah masuk pada Level 2 penyebaran Covid-19 alias tidak berada pada level 4 seperti beberapa bulan lalu.

Pak Wamen juga berkesempatan melakukan silaturahim dan pembinaan dengan keluarga besar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Guru Madrasah di lingkup Kementerian Agama Povinsi Nusa Tenggara Barat. Hadir sebagai undangan yakni Pejabat Kanwil Kemenag NTB jajaran Eselon III, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah NTB, dan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri se-Nusa Tenggara Barat, Kepala Madrasah dari RA, MI, MTs, dan MA, serta Kepala KUA dan Kelompok Pokjawas. Menurut protokoler Kemenag RI bahwa MAN 2 Mataram langsung ditunjuk dari Kementerian karena berdasarkan prestasi Nasional dan Internasional yang pernah ditorehkan oleh siswanya.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Bapak Kakanwil Kemenag NTB, Bapak Dr. KH. Zaidi Abdad, M.Ag. Beliau mengucapkan selamat datang kepada Bapak Wamen dan berterima kasih karena berkesempatan hadir mengunjungi madrasah sekaligus bersilaturrahim dan pembinaan dengan segenap keluarga besar ASN dan Guru Madrasah di NTB. Tak lupa Pak Kanwil mengucapkan terima kasih kepada Kepala MAN 2 Mataram selaku sohibul bait yang telah mempersiapkan konsep acara secara professional meski waktu mepet.

Dalam sambutannya, Bapak Kanwil melaporkan jika Kemenag NTB memiliki program sejuta vaksinasi. Ini berarti bahwa pelaksanaan vaksinasi di lembaga-lembaga Pendidikan sedang masif dilakukan termasuk hari Sabtu yang lalu (9/10) MAN 2 Mataram sudah melakukan vaksinasi tahap kedua bagi 400 orang siswa.

Selain itu, Pak Zaidi melaporkan jika di Kementerian Agama NTB sudah melakukan lomba Madrasah Reform Award, Guru dan Siswa Berprestasi, Lomba Vaksin (Video Aksi Santri Indonesia). Semua lomba itu akan diumumkan pada malam penganugerahan bertepatan dengan Gelaran Hari Santri tanggal 23 Oktober 2021 di Kantor Kanwil Kementerian Agama NTB.

Lain pak Kanwil lain pula pak Wamen. Pak Wamen mengawali pembinaanya dengan membacakan pantun. Melihat performa beliau, terlihat bahwa Bapak Wamen merupakan pribadi yang ramah, murah senyum dan low profile. Ini terbukti ketika beliau selesai membaca tiga pantun sekaligus.

Sejenak suasana menjadi cair, hangat dan interaktif. Kesan pertama beliau dengan MAN 2 Mataram, sambil berseloroh menyatakan bahwa tampilan gedung MAN 2 Mataram bukan seperti madrasah, namun seperti hotel. Ini bermakna bahwa gedung-gedung madrasah saat ini sudah luar biasa dengan berbagai fasilitas.

Saya sangat bangga kepada guru, saya juga aslinya adalah guru, tuturnya. Setiap masuk ke madrasah, seolah saya bertemu dengan air, sangat sejuk dan membuat hati tenteram. Saya bangga menjadi guru, bahkan tanda pengenal saya sampai hari ini adalah sebagai guru. Meskipun selama 17 tahun saya dipercaya rakyat Indonesia berada di DPR RI dan saat ini menjadi Wakil Menteri. Semuanya mengalir begitu saja, betul-betul dinikmati. Ini menunjukkan bahwa guru merupakan pribadi yang serba bisa, bisa jadi siapa saja- bisa jadi apa saja.

Kaitannya dengan kunjungan Wamen ke NTB, beliau menyampaikan pesan Bapak Presiden RI tentang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka. Agar pelaksanaan PTM dapat berjalan aman dan selamat, hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: program vaksinasi harus terus digalakkan, protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan baik.

Jika kedua hal ini dapat terpenuhi, maka target herd immunity (imun secara komunal) yang 80% dari pemerintah dapat terpenuhi di akhir November 2021. Itu sebabnya program vaksinasi yang digalakkan pemerintah sedemikian masifnya, yakni target vaksin 2.500.000 dalam sehari (baca: dua juta lima ratus ribu orang per-hari).

Mari jaga NKRI tetap sehat dan kuat. Tolong sampaikan kepada masyarakat yang tidak percaya adanya Covid-19, bahwa ini benar adanya. Buktinya, sudah jutaan nyawa melayang, ratusan ulama juga terkena imbasnya, tuturnya. Pak Wamen juga menyampaikan pesan dari Bapak Menteri Agama, bahwa saat ini Kementerian Agama RI sedang melakukan enam (6) Program Utama yakni: (1) Moderasi Beragama, (2) Transformasi Digital, (3) Revitalisasi KUA, (4) Cyber Islamic University, (5) Kemandirian Pesantren dan (6) Religiousity Index.

Terkait dengan Moderasi Beragama, dalam setiap kesempatan dan kegiatan, Kementerian Agama selalu menggaungkan tentang hal ini. Penulis pun kalau tidak salah sudah tujuh kali menyentil tentang moderasi beragama ini. Pemahaman tentang moderasi beragama ini memang sangat perlu dimiliki oleh setiap orang.

Terutama terkait dengan perbedaan atau heterogenitas. Memahami setiap perbedaan dalam kebersamaan sangat indah. Tidak ada indikasi terjadi penyimpangan. Apalagi mengatasnamakan agama. Toleransi beragama menjadi modal dasar membangun bangsa. Intinya, keberhasilan dari Moderasi Beragama dapat dilihat dari empat indikator, yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penerimaan terhadap tradisi.

Hubungannya dengan transformasi digital, diupayakan agar keluarga besar ASN Kemenag RI menguasai teknologi digital. Hal ini dalam upaya memudahkan pemberian pelayanan kepada masyarakat luas. Jika semua pelayanan berbasis digital, maka akan berdampak pada efektivitas dan efisiensi kerja. Tentu saja akan berpengaruh juga terhadap kualitas dan semangat kerja. Hal ini untuk menciptakan tata kelola birokrasi yang kredibel, bersih dan berwibawa. Jika menguasai teknologi, ASN akan terhindar dari berita-berita hoax.

Untuk meningkatkan fungsi dan performa Kantor Urusan Agama (KUA), pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama akan melakukan revitalisasi. Menurut Wamen masih banyak kantor KUA yang sama sekali tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai serta gedung yang materialnya sudah lapuk.

Jadi, proses revitalisasi ini akan segera dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia. Bagaimanapun KUA merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang harus diperhatikan dalam hal pelayanan. Semisal melakukan pencatatan nikah, menerbitkan surat nikah dan lain-lain. Program ini menempatkan KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang prima, kredibel dan moderat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama.

Demikian juga dengan program kemandirian pesantren. Program ini sudah mendapat perhatian khusus Gus Menteri sejak awal diluncurkan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan agribisnis untuk penguatan ekonomi pesantren.Hal ini bisa dipahami, karena pondok pesantren selain sebagai lembaga Pendidikan, pesantren juga bisa berperan sebagai wadah pengembangan ekonomi masyarakat.

Selanjutnya tentang program Cyber Islamic University merupakan salah satu upaya Kementerian Agama untuk menjawab tantangan pendidikan di era digital. Pendidikan Cyber Islamic University sepenuhnya dilakukan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karenanya, seluruh operasional program ini akan diupayakan secara daring (online).

Tujuan lain dari program ini juga untuk memfasilitasi guru madrasah yang belum memiliki gelar S1 (Strata Satu) untuk melanjutkan pendidikannya. Langkah ini sebagai upaya Kemenag untuk memberikan afirmasi bagi guru-guru madrasah dalam memperoleh pendidikan lanjutan tanpa meninggalkan pekerjaan utamanya sebagai guru.

Program yang terakhir yakni Religiousity Index. Program ini terkait dengan kebijakan yang ingin menjadikan Indonesia sebagai barometer kualitas persaudaraan antar sesama umat Islam, sebangsa dan umat manusia sehingga dapat menjadi pusat pendidikan moderasi beragama dan kebhinekaan dunia.

Kita harus bersyukur meski memiliki ratusan etnis namun bisa disatukan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Cobalah tengok Thaliban, meski hanya tujuh (7) etnis satu agama tapi di sepanjang hidup mereka selalu dipenuhi dengan perang, urainya.

Menutup pengarahannya, bapak Wamen sekali lagi berpesan agar semua tetap menjaga protokol kesehatan, meski Kota Mataram atau NTB secara umum sudah berada di level 2, tapi jangan pernah abai. Virus ini tidak akan hilang dari muka bumi ini bahkan akan bermigrasi menjadi endemi yang hidup berdampingan dengan masyarakat. Intinya, antara kita dan covid-19 jangan saling mengganggu, salam sehat untuk Indonesia kuat. [Siti Rahmi-Humas M2M].

INFO TENTANG MAN 2 MATARAM JUGA BISA DILIHAT DI:

IG:Humas MAN 2 Mataram

FB:Humas MAN 2 Mataram

YT:Humas MAN 2 Mataram

Website: www.man2mataram.net

Email: humasman2mataram@gmail.com

share:

Tinggalkan Komentar Anda