Telp : +62370633077

PESONA ISTANBUL DARI KACAMATA ALUMNI MANDA

PESONA ISTANBUL DARI KACAMATA ALUMNI MANDA

IMG-20211004-WA0068.jpg Gambar. Haura Fadila Habib Putri ALUMNI MAN 2 Mataram yang lulus di dua universitas di Turki, yakni Ankara University dan Sakarya University.

Istanbul-Seolah tak ada habisnya negeri Erdogan menjadi salah satu primadona destinasi kampus bagi alumni MAN 2 Mataram. Ini dibuktikan dengan terus bertambahnya alumni yang memutuskan untuk melanjutkan studi mereka. Salah satunya Haura Fadila Habib Putri.

Haura panggilan teman sebayanya untuknya. Gadis mungil dengan senyum manis ini tidak menyangka jika akhirnya ia melabuhkan hatinya ke Turki. Alasannya tentu karena memang ia terpesona dengan negeri Istambul ini, seperti rekan-rekan lainnya.

Turki merupakan salah satu negara yang terbilang unik. Keunikannya karena keindahannya bisa dinikmati dari dua Benua sekaligus yakni Asia dan Eropa, meski hanya dipisahkan oleh selat Bosphorus.

Selat inilah yang menghubungkan antara Laut Marmara dan Laut Hitam. Selat Bosphorus telah menjadi bandar rempah yang ramai sejak zaman kejayaan Yunani sebelum era Byzantium dan Usmani. Selat ini menjadi saksi bisu Al-Fatih saat menaklukkan Konstantinopel. Selain selat ini, terdapat Museum Meylana tempat seorang tokoh sufi dunia dan pujangga sekelas Jalaluddin Rumi menghabiskan masa hayatnya.

Mengingat Turki, tentu disertai dengan ingatan bahwa Turki sebagai kota terbesar dan pernah menjadi pusat peradaban dunia. Turki sangat memperhatikan pelayanan publik bagi warganya. Ini dapat dilihat dari segi pelayanan yang diberikan oleh setiap instansi yang ada di kota ini. Lembaga-lembaga sosial yang memiliki peran dalam melayani masyarakat diwajibkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga setempat.

Pelayanan itu dari segala aspek. Sebut saja dari segi administratif, barang, maupun jasa. Dalam pelayanan prima yang diberikan ini, tentu saja dijadikan sebagai kenangan dan cerita indah secara berantai bagi pendatang. Sehingga tak mengherankan, semua pelayanan itu melahirkan kenyamanan bagi pelancongnya.

Haura merupakan gadis yang terlahir pada 05 April 2002 lalu. Ia bungsu dari dua bersaudara. Ketika masih menjadi siswa MAN 2 Mataram, Haura mengambil Jurusan IPS. Karenanya, sekarang ia mengambil Jurusan Politic Science dan Public Administration di Sakarya University. Jurusannya ini sesuai dengan jurusan waktu Aliyah. Haura mengaku menyukai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Ilmu-ilmu Sosial (Social Studies).

Haura berangkat dari Lombok menuju Istanbul medio 27 September 2021. Hampir seminggu Haura sudah mendarat di negeri Ankara. Begitu tiba di Istanbul, Haura dihadapkan dengan berbagai kesibukan. Terutama terkait dengan administrasi.

Hal ini membuatnya harus berurusan dengan berbagai kantor pemerintahan di negeri dua benua ini, baik untuk mengurus izin menetap (IKAMET), asuransi, administrasi di universitas dan juga aktivitas yang berkaitan dengan sektor publik lainnya. Ia juga langsung disibukkan dengan urusan daftar ulang, pengenalan kampus dan jadwal kuliah yang padat.

Haura mengaku semua yang dilakukan cukup melelahkan. Bisa dikatakan ia marathon melakukan serangkaian persiapan dari Maret 2021 lalu. Meski lelah, namun ia berkeyakinan bahwa ada rencana indah Tuhan-Allah swt dibalik semua usaha yang ia lakukan. Hasilnya, ia tercatat lulus di dua universitas bergengsi di Turki, yakni: Ankara University dan Sakarya University. Tetapi Haura lebih memilih Sakarya University.

Alasan mengambil kuliah di Sakarya University yakni kebetulan alumni MAN 2 Mataram banyak yang menempuh pendidikan di sana, otomatis akan memudahkannya untuk melakukan komunikasi dan mempermudah dalam menyelesaikan urusan kampus. Apalagi Haura mengaku satu-satunya siswa perempuan dari MAN 2 Mataram yang melanjutkan ke Turki. Ia akan belajar banyak dari para seniornya bagaimana cara beradaptasi di kampus nanti.

Alasan lainnya karena Haura terpesona dan begitu tertegun dengan Sakarya University. Perguruan tinggi ini terkenal memiliki architecture yang ikonik dan estetik, bangunan-bangunan kampusnya yang megah, reputasinya pun mentereng di tingkat dunia. Pasti setiap orang akan betah menuntut ilmu di sana.

Hal yang paling menarik menurut Haura, tentu saja karena biaya kuliah yang terjangkau. Rentang biaya kuliah di Turki relatif murah, antara 1-3 juta rupiah setiap semester. Jumlah yang hampir sama bahkan lebih rendah dari uang kuliah di tanah air.

Biaya hidup (living cost) hampir sama dengan perguruan tinggi di tanah air. Hal ini terjadi hampir di semua kampus hebat di Turki. Biaya murah bisa didapatkan semua mahasiswa se-Turki Raya berkat campur tangan pemerintah Turki dalam memberikan subsidi bagi perguruan tinggi.

Proses persiapan Haura dari awal sampai keberangkatan yakni awalnya mendaftar pada bulan Maret 2021, kemudian mengambil kelas Bahasa Turki di Bojonegoro pada Mei hingga Juni yang lalu. Setelah dinyatakan lulus, lalu Haura melakukan pemberkasan, pembuatan visa belajar dan penyetaraan bahasa TOMER semisal TOEFL atau TOPIK.

Tujuannya, agar ia nanti bisa langsung berkuliah di Turki. Selama di Bojonegoro, Haura juga diberikan pelatihan tentang budaya dan kebiasaan masyarakat setempat atau yang terkenal dengan istilah pre-departure, sehingga calon mahasiswa dapat survive atau bertahan hidup di negeri asing.

Haura bersyukur bisa lulus di Turki. Berkuliah di dua Benua sekaligus memberikan Haura banyak kesempatan dan peluang untuk berkembang. Sebagai perwakilan dari generasi milenial, tentu Haura menyadari bahwa ia harus memiliki amunisi yang cukup untuk menaklukkan negeri yang terkenal dengan Masjid Biru-nya ini. Ia pun dituntut untuk piawai dan lincah menguasai teknologi. Berkuliah di luar negeri otomatis akan memberikan tantangan yang tidak ringan baginya, apalagi ini merupakan hal yang baru baginya.

Banyak hal yang harus dilakukannya termasuk menjalin komunikasi dengan teman-temannya dari berbagai negara. Tentu bahasa menjadi persoalan utama. Beruntung Haura bisa berbahasa Inggris dengan tataran komunikatif dan sempat mendapatkan kursus Bahasa Turki dalam kurun waktu tiga bulan. Semua itu ternyata memudahkan dia untuk mampu beradaptasi dengan baik.

Haura berharap agar semua kemudahan yang diperolehnya akan terus menghampirinya sampai jelang akhir studinya nanti. Ia juga berharap bisa menyelesaikan studi tepat waktu, diberikan ketenangan, kelancaran dan terhindar dari homesick yang mengganggu.

Kepala madrasah, guru dan keluarga Besar MAN 2 Mataram berbahagia mendengar kabar tersebut dan turut mendo’akan agar Haura segera menyelesaikan studi dan berharap segera kembali ke tanah air untuk mengamalkan ilmunya. Amin yra! [Siti Rahmi-Humas M2M].

INFO TENTANG MAN 2 MATARAM JUGA BISA DILIHAT DI:

IG:Humas MAN 2 Mataram

FB:Humas MAN 2 Mataram

YT:Humas MAN 2 Mataram

Website: www.man2mataram.net

Email: humasman2mataram@gmail.com

share:

Tinggalkan Komentar Anda